Selasa, 12 Januari 2010

FILSAFAT PENDIDIKAN KRISTEN


Manusia adalah ciptaan Allah yang tertinggi nilainya di banding dengan ciptaan Allah yang lain. Manusia dicipta oleh Pencipta dengan prinsip penciptaan ”sesuai peta dan teladan Allah” (imago Dei). Point krusial inilah yang langsung membedakan manusia dengan makhluk ciptaan lainnya. Manusia dicipta sebagai gambar Allah di dalam persekutuan atau relasi dengan Allah, sesama manusia dan sesama ciptaan. Namun, relasi ini rusak karena kejatuhan manusia di dalam dosa. Bukan hanya image of God yang menjadi korban dari dosa, tetapi juga relasi manusia yang menjadi rusak.

Hubungan dengan sesama manusia mulai ditumbuhi dengan rasa iri, dengki, kesombongan, dan keegoisan. Hubungan dengan Pencipta pun terputus. Manusia jatuh ke dalam dosa, keluar dari relasi, maka relasi itupun rusak. Imago Dei dan relasi yang ada dengan Allah merupakan relasi yang dirusak oleh dosa.

Pendidikan Kristen merupakan jalan yang Tuhan pilih untuk mengembalikan anak-anak-Nya kepada kehendak-Nya. Dalam relasinya sebagai "rekan sekerja" dengan keluarga dan gereja, sekolah mengemban tugas yang berat sebagai duta pendidikan Kristen. Namun, kita harus sadar bahwa ada hal-hal mendasar yang harus diketahui oleh pendidik Kristen tetang siapa yang dididik. Kejadian pasal tiga adalah salah satu bagian yang penting dalam Alkitab yang mengungkapkan siapa sebenarnya yang akan kita didik. Banyak hal disingkapkan di sini untuk pertama kalinya dalam Firman Allah. Dosa manusia pertama yang menyebabkan seluruh umat manusia terperosok ke dalam kebobrokan total (total depravity).

Pendidikan Kristen menyadari bahwa manusia putus hubungan dengan Allah adalah kematian manusia secara rohani. Alkitab mengatakan dengan jelas manusia bukan mencari Allah, tidak ada seorang pun yang mencari Allah (Rom. 3:10-12). Manusia melarikan diri dari Allah. Tatkala Allah mencari manusia, manusia bersembunyi, lari dari hadapan-Nya (Kej. 3:9-10). Allah yang benarlah yang mencari manusia. Yang dicari oleh manusia bukanlah Allah yang benar, karena manusia terbatas, tidak mungkin mengenal Allah yang benar.

Bagaimana cara memperbaiki relasi yang telah rusak ini? Melalui penebusan. Penebusan dosa manusia yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus di atas kayu salib adalah salah satu ajaran paling mendasar dari injil yang menjadi puncak dari essensi pendidikan Kristen. Injil berarti kabar gembira tentang keselamatan yang sudah datang oleh dan hanya lewat Tuhan kita Yesus Kristus. Kelahiran, penderitaan, kematian dan kebangkitanNya adalah satu kesatuan atas dasar seluruh iman pendidik Kristen dibangun.

Kasih dan kemurahan Allah menyebabkan Ia datang dan mencari manusia yang memiliki natur dosa. Kasih Allah terus menerus bekerja dalam hati manusia dan membuat mereka sadar dan yakin bahwa mereka berdosa. Kasih Allah menarik manusia kepadaNya. Kasih Allah senantiasa menyudutkan seseorang yang keras kepala dan memberontak sampai ia menyerah dan meninggalkan kehidupannya di dalam dosa dan kematian. Meskipun demikian, Allah telah memberikan kebebasan kepada semua manusia untuk memilih Dia dan hidup, atau menolak Nya dan mati.

Ketika Allah menciptakan manusia, Ia berkeinginan untuk memiliki suatu keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah sehingga Ia dapat bersekutu dan membagikan kasihNya kepada mereka. Tuhan adalah kudus. Ia tidak dapat membiarkan dosa. Dosa selalu memisahkan manusia dengan Tuhan. Walaupun manusia telah melanggar perintah Tuhan, Ia tetap mengasihi manusia ciptaan-Nya. Ia mempunyai rencana yang indah untuk manusia, yaitu dengan memberikan janji keselamatan kepadanya.

1 komentar:

  1. Sebuah pemaparan yang ringkas dan jelas! Saya jadi teringat kelas Fondations nih Mas! Teruskan the good worknya ya! Tuhan memberkati.

    BalasHapus